Minggu, 11 Mei 2014

Aku, kalian, dan dakwah

Aku malu..
Aku malu dengan diriku,
Aku yang tak pernah peduli dengan keadaan jasmani dan rohaniku. Badanku  yang tak pernah ku jaga kesehatannya. Yang tak pernah kuatur makan dan minumnya. Yang tak pernah kupedulikan apa yang kumasukkan ke perutnya, entah halal atau haram.
Aku yang tak peduli dengan rohaniku, yang kering akan ilmu agama. yang jarang kuberi cahaya, cahaya Al-Quran, yang seharusnya menjadi sumber kekuatan, sumber ilmu, sumber kebenaran, dan sumber kebaikan lainnya.
Aku malu dengan orang tuaku,
Aku malu dengan guru-guruku,
Aku malu dengan dosen-dosenku,
Aku malu dengan teman kelasku,
Aku malu dengan kakak tingkatku,
Aku malu dengan teman organisasiku,
Dengan dengan.. ah,sudahlah. J
Aku malu dengan kalian,
Kalian para kader dakwah, yang berjuang di jalan-Nya.
Kalian yang tak pernah lelah berjuang di jalan penuh rintangan.
Jalan dakwah, Dakwah Islam, Islam rahmatan lil’aalamiin.
Satu-satunya agama yang benar.
Terlebih aku malu,
Malu dengan Allah,
Yang memberi aku kehidupan, memberi segalanya. Salah satunya yaitu Memberiku teman seperti kalian. Bukan sekedar teman, tapi ini disebut persaudaraan. Persaudaraan karena persamaan keyakinan. #Islam. Ya islam.  Kalian yang menyebut diri “winning eleven”. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan ukhuwah yang kita bentuk ini.
Orang orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (Al-Hujurat:10)
Itulah petunjuk Allah untuk kita sebagai makhluk-Nya. Ukhuwah ini memang indah. Dan aku merasakan keindahannya ketika bersama kalian.
Walaupun aku masih belum setuju dengan sesuatu yang ada di balik ukhuwah ini, tapi entah mengapa aku tetap cinta. aku sudah terlanjur cinta. Ya, cinta dengan ukhuwah ini. ketika berjuang bersama dengan kalian, saling berbagi kesenangan, kesusahan. Dan, yang paling aku tunggu adalah nasehat-nasehat kalian. Aku berharap ukhuwah ini tidak berakhir seiring lulusnya kita dari dunia kampus ini.
Aku cinta,
Aku bahagia,

Ah..sudahlah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar